Aditia Purnomo


Lenjapkan adat dan faham tua 
Kita rakjat sadar-sadar.
Dunia sudah berganti rupa 
Untuk kemenangan kita ~ Internasionale
Setelah pengumuman reshufle kabinet kemarin, banyak masyarakat yang mengkritisi mencibir keputusan presiden Jokowi. Mulai dari mengganti Rahmat Gobel yang berjiwa Syariah dengan membatasi penjualan bir hingga tidak mengganti Menteri kesayangan mamah Puan Maharani. Padahal pada reshufle kali ini hampir semua menteri kordinator diganti.

Menko perekonomian Sofyan Djalil diganti Darmin Nasution. Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo diganti Rizal Ramli, dan Menko Polhukam Tedjo Edhie Purdjiatno digantikan Luhut Binsar Panjaitan. Ya, semua menko diganti, kecuali ya anaknya bu Mega ini.
Merokok itu berbahaya. Merokok itu membunuhmu. Merokok itu apalah, beserta semua embel-embel lain terus saja dikampanyekan oleh kelompok anti rokok. Tujuannya jelas satu, mematikan budaya kretek pada kehidupan masyarakat. Dan untuk mencapai tujuan ini, mereka akan terus-menerus melakukan kampanye dan kegiatan lainnya yang bakal mematikan budaya kretek.

Sebagai dalih, mereka biasa bilang bahwa merokok itu berbahaya, akan menyebabkan penyakit mematikan, sebuah produk konsumsi yang membahayakan masyarakat. Setiap ada waktu, mereka bakal sibuk menghajar kretek dengan asumsi itu. Tujuan yang mereka anggap mulia. 
Putus emang nggak ngenakin, begitu kata iklan, tapi bukan berarti kita boleh berbuat semena-mena. Kebanyakan kaum sakit hati setelah putus, terlalu mudah lupa apa saja yang sudah diberikan mantan untuk mereka. Yang mereka ingat hanya rasa sakit, patah hati, lalu membenci. Dan untuk melampiaskan semuanya, mereka akhirnya terlalu mudah untuk mengumpat dan menghina para mantan.

Ya, cercaan hinaan kepada mantan sudah menjadi hal lumrah. Atau bahkan menjadi rukun wajib dalam fase galau setelah putus. Namun, alasan apapun tentu tidak dapat membenarkan penghinaan yang dilakukan terhadap seseorang, apalagi kalau orang itu presiden.
Sebentar lagi musim panen tembakau di Indonesia akan segera tiba. setelah melewati beberapa bulan pernuh kerja sedari masa panen di awal bulan Mei, kerja keras para petani tembakau akan segera menemukan hasilnya. Terlebih, tahun ini kualitas tembakau mereka diperkirakan bakal mencapai puncaknya dengan kondisi cuaca yang bersahabat untuk tanaman tembakau. Para petani bakal gembira.

Maklum, di masa kemarau seperti inilah tanaman tembakau bisa mendapatkan kualitas terbaiknya. Kondisi kering memang diperlukan untuk tanaman tembakau. Sebab daun tanaman ini memang tak perlu air melimpah sebagaimana tanaman lainnya. Daun tembakau pun akan sulit diserang hama.
Selama ini, merokok selalu dikaitkan dengan segala macam penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit-penyakit seperti Kanker, Jantung, Paru-paru, dan sebagainya dikatakan selalu disebabkan oleh kebiasan merokok. Padahal, banyak dari masyarakat pengidap penyakit berbahaya itu berasal dari orang-orang yang tidak merokok.

Sebenarnya, setiap orang yang mengidap penyakit tersebut memiliki dampak resiko akibat pola konsumsi mereka. Gaya hidup tidak sehat seperti jarang berolahraga, makan-makanan yang penuh lemak jenuh dan kolesterol, serta pola konsumsi yang tidak berimbang memiliki faktor resiko sendiri dalam berbagai penyakit mengerikan tadi.
November nanti ibu saya akan berusia 50. Jelas 50 bukanlah umur sembarangan. Angka itu menunjukan kematangan, kedalaman. Selain ibu saya, tahun ini peristiwa pembantaian massal 65 pun menginjak usia 50 tahun. Usia yang menunjukan kedalaman rasa sakit yang dialami ribuan orang yang menjadi korban.

Ibu dan 65 sebenarnya seperti saudara jauh. Mereka lahir disaat yang hampir bersamaan. Ibu lahir dalam keadaan kacau setelah kakek saya ditangkap dan dijebloskan ke penjara di jepara. Semua terjadi akibat peristiwa 65.
Ahok marah-marah (lagi). Padahal, baru seminggu yang lalu dia ikutan lebaran dan saling memaafkan. Sekarang dia sudah kembali banyak bicara, ngomel-ngomel, dan tebar pesona. Jakarta benar-benar sudah kembali. Setelah ditinggal seminggu lebih mudik, sekarang Jakarta sudah kembali macet, sudah kembali panas lagi, dan sekarang Ahok sudah kembali marah-marah. Wow, enjoy Jakarta banget.

Di pembukaan Jakarta Book & Education Fair 2015, atau Jakbook, acara yang katanya pameran buku itu, Ahok marah karena harga buku (tulis) yang di jual di sana lebih mahal daripada yang dijual di pasaran. Pihak panitia, dalam sambutan resminya mengatakan bahwa harga jual buku dan perlengkapan sekolah di sana lebih murah dari harga jual di pasar. Tapi Ahok menemukan fakta sebaliknya. Murkalah dia.