Dalam hidup, banyak pergulatan yang terjadi disekitar saya. Pertemuan antara faksi-faksi dalam hidup, menuntun saya menjadi diri yang sekarang. Namun diantara sedemikian banyak hal yang terjadi, kira-kira ada lima hal yang paling mempengaruhi hidup saya. Tentu kelima hal ini ada di lingkungan ekstern keluarga. Berikut kelima hal tersebut.
Ya, masuk ke perguruan tinggi di Ciputat sana menjadi pijakan kehidupan yang lebih luas. Melalui aktifitas di kampus, saya menemukan banyak orang yang membuat saya sadar jika selama ini saya kurang piknik. Kehidupan kampus telah mengubah saya menjadi seorang yang militan. Ya paling tidak itu hal pertama yang saya pelajari ketika kuliah.
Kuliah, meski lebih sering diluar kelas, membuat saya sadar, bahwa jalan-jalan itu penting. Ya, kuliah membawa saya ke dunia jalan-jalan, apalagi setelah saya aktif di sebuah lembaga pers mahasiswa. Dengan itu saya sadar, bahwa realitas tak seindah yang diceritakan novel-novel teenlit. Ternyata keadaan nyata benar-benar memprihatinkan.
Dan kuliah juga menempa mental saya. Budaya kampus yang dulu galak menempa saya menjadi seorang yang galak. Dan segala kegalakan justru berbuah baik buat saya. Menjadi galak ternyata membuat saya mampu menyampaikan sebuah sikap yang diajarkan mahaguru di kampus. Semua ini berkat kuliah.
2. Ngopi
Ngopi adalah aktifitas yang selalu memulai hari saya. Baik itu bangun di pagi, siang, bahkan malam, kopi selalu mengawali hari saya. Melalui kopi, saya jadi kenal dengan banyak orang. Ya, melalui obrolan warung kopi. Karena, revolusi selalu bermula dari warung kopi, maka saya pun terlibat dalam lingkaran anak muda yang mendamba revolusi.
Selayaknya kebiasaan yang mengantarkan kita pada kebaikan, ngopi pun membawa saya pada pergaulan yang lebih luas. Melalui ngopi saya jadi kenal banyak orang hebat yang punya sama seperti saya, ngopi. Dan melalui mereka yang ngopi, saya belajar semakin banyak tentang manis dan pahitnya dunia. Tentang kopi, saya belajar bahwa tak selamanya yang manis itu baik. Dan saya juga percaya, pahitnya kopi hitam ternyata mengajarkan kepada saya agar tak dibuai kemanisan hidup.
3. Baca
Membaca adalah bagian dari hidup saya. Melalui aktifitas baca, saya belajar sangat banyak hal. Mengenal kembali tokoh-tokoh lewat karya dan kisah-kisah mereka mendewasakan saya lebih cepat dari usia tua. Bila menggunakan istilah seorang teman, membaca membuat saya lebih tua beberapa tahun. Hahaha, begitulah stigma mereka terhadap orang-orang yang membaca.
Tetapi membaca adalah hal yang baik buat saya. Dengan membaca saya dapat (sejenak) melupakan banyak hal yang membelenggu. Urusan proposal skripsi dan sks yang tak kunjung kelar, putus cinta dengan seorang… ah sudahlah, dan lain-lain semua dapat menghilang karena baca. Ya, membaca adalah bagian dari hidup yang melengkapi saya.
Dari membaca, mental saya semakin ditempa. Kisah-kisah memilukan yang sedari dulu terjadi di Negara saya ini semakin membangun rasa cinta saya terhadap Negara saya. Dan baca telah menjadikan saya sebagai prang yang beriman pada kemanusiaan. Terima kasih buku dan baca.
4. Nulis
Dibagian ini kemampuan saya diuji. Setelah 3 hal baik yang menjadikan saya konsumtif pengalaman, kini saatnya saya menghasilkan sesuatu. Dan menulis adalah proses kreatif yang saya pilih. Memang saya punya kemampuan dalam berbicara, namun dengan menulis, gambaran yang ingin saya sampaikan menjadi lebih nyata.
Dengan menulis, saya bisa menyampaikan apa saja. Semua apa yang saya baca dan dapatkan dari realitas juga buku membuat saya mampu menghasilkan sesuatu. Dan melalui menulis saya sampaikan semua itu. Inilah bagian dari pendidikan “Baca, Tulis, Lawan” yang saya jalani.
Ya, tekanan, itu yang membiasakan saya menulis. Dan terima kasih, menulis telah membawa saya pada jalur peradaban. Jalur hidup seorang yang memiliki kebudayaan. Juga terima kasih atas semua komentar terhadap tulisan saya, terima kasih membuat saya semakin mencintai kebiasaan ini.
5. Mencintaimu
Ah, inilah hal paling baik dari semua, ya, mencintaimu. Dengan mencintaimu, saya rasakan bermacam warna dalam hidup ini. Ya, kamu adalah seorang luar biasa dengan kemampuan hebat, mampu mengendalikan emosi saya. Benar, kamulah orang yang mampu mengendalikan prilaku liar tak terkendali saya.
Dengan mencintaimu, saya mengalami transformasi luar biasa dalam hidup. Keberaanmu dalam dimensi kehidupan telah mendewasakan seorng anak durjana ini. Ya, ketika muda dulu, saya memang orang yang paling mudah terangsang dalam banyak hal. Tapi, kehadiranmu membuat semuanya terasa santai, karena kau sendiri memang orang yang santai.
Bersamamu, dunia seakan berjalan santai, karena memang kita tak perlu berjalan tergesa-gesa. Inilah hal paling penting kudapat darimu, menikmati hidup. Ya, aku begitu menikmati setiap detik bersama dirimu, menikmati hidup bersamamu. Tentu masih teringat saat bagaimana kau, dengan santai, membiarkanku melakukan segala hal yang kusuka, bahkan cenderung terlibat dalam kehidupanku. Meski kau selalu memaksaku masuk ke kelas, agar kuliah cepat selesai jelasmu.
Ya, meski kita ternyata tak bisa terus bersama, aku bersyukur dengan kehadiranmu pada kehidupanku. Terima kasih telah menemaniku kuliah, ngopi, baca, dan membacai tulisan-tulisanku. Juga terima kasih sudah mengajakku karaokean, nonton di bioskop, dan jalan-jalan ke tempat hiburan. Dan yang paling penting adalah, terima kasih sudah membiarkan aku mencintaimu.
wahhh bagus bang :D
BalasHapushttp://fandhyachmadromadhon.blogspot.com/2014/01/we-love-you-nyunyucom.html
terima kasih salam :)
BalasHapus