Terkadang, dalam hidup ini kita hanya melihat suatu ilusi,
kamuflase, atau apapun itu yang bermakna sama. Semua ini terjadi karena
ketidakmampuan kita, sebagai manusia tentunya, melihat sesuatu yang tak Nampak.
Tentu, apa yang disebut tak nampak ini bukanlah Jin, Setan, ataupun mahluk
astral lain. Namun, hal yang tak bisa dilihat itu adalah isi hati seseorang.
Selama ini, banyak yang mengira saya ini adalah orang yang
berani, kuat, atau tanggapan positif lainnya. Mereka menilai semua ini hanya
berdasarkan apa yang saya kerjakan dan lakukan. Padahal, dibalik itu semua ada
sebuah kebohongan yang saya ciptakan terhadap semua orang, agar saya dapat
dinilai seperti tadi.
Ada sebuah kebenaran mutlak, yang selama ini hanya saya yang
tahu, bahwa dibalik semua pernyataan orang terhadap saya, ada sebuah rasa takut
yang sangat besar dalam diri saya. Ketakutan itu kemudian membuat saya menjadi
merasa lemah, bodoh, dan tak berguna. Ketakutan inilah yang terkadang membuat
saya frustasi, terbebani, dan menilai hidup saya ini tak berguna.
Menghadapi kondisi seperti itu, terkadang saya merasa lelah.
Dalam banyak aktifitas, kegiatan, dan pekerjaan yang saya lakukan, selalu saja
saya dihantui perasaan tersebut. Perasaan tadi membuat saya malu menghadapi
dunia, dan karenanya saya tak ingin orang lain mengetahui apa yang saya alami
dan rasakan selama ini.
Untuk menutupi itu semua, saya harus menjadi seseorang yang
banyak tampil di depan publik. Harus banyak kegiatan yang saya ikuti, saya
harus banyak sok tahu, banyak bicara, dan sok nekad menghadapi sesuatu.
Padahal, diluar itu semua, saya tetap dihantui ketakutan yang mendalam.
Agar tak ketahuan bahwa saya ini bodoh, saya memilih banyak
baca, ikut nimbrung sama orang-orang cerdas, meski saya lebih banyak diam dan
tak mengerti apa yang mereka bicarakan. Buku-buku yang saya baca pun tak semua
saya pahami. Namun semua hal itu harus saya lakukan, agar tak ketahuan jika
saya ini bodoh.
Kelemahan ini berhasil saya tutupi. Banyak pekerjaan saya
yang diapresiasi. Teman-teman memandang saya dengan nilai yang lebih. Banyak
orang yang mau berteman dengan saya.
Tapi dibalik itu semua, saya masih merasa sebagai orang yang
lemah. Malah kadang, saya merasa jijik dengan diri sendiri yang tega membohongi
banyak orang hanya karena tak mau memperlihatkan kelemahannya. Dan kini,
ketakutan saya bertambah, karena saya takut semua ini terbongkar.
Karena itulah, saya akhirnya membuat tulisan ini. Karena
saya tak mampu menahan diri untuk terus berbohong, dan saya juga tak mampu
mengungkapkannya secara langsung. Semoga dengan ini, taka da lagi orang yang
terlalu menyanjung keberadaan saya. Sejujurnya, saya hanya ingin terlihat
normal seperti yang lain, dan bisa bergaul sebagaimana mestinya.
0 komentar:
Posting Komentar