Dunia jomblo bukan melulu soal bagaimana cara mendapatkan
kekasih. Memang, bohong jika jomblo bilang dia tak pernah kesepian. Toh orang
yang punya kekasih pun pernah merasa sepi. Paling tidak, masih ada hal
bermanfaat yang bisa dilakukan jomblo. Kalau belum bisa mendekati gebetan, ya
belajar deketin gebetan, atau minimal berbuat baik bagi sesama.
Untuk bermanfaat itulah, para jomblo harus memiliki pedoman.
Kalau bukan punya tokoh idola macam Tan Malaka, ya minimal mulai baca buku yang
progresif revolusioner. Buku yang saya maksud tentu bukan Madilog apalagi Des
Kapital, buku macam begini kebanyakan bikin upaya dapetin pacar malah jadi
kontra revolusioner.
Berikut adalah buku-buku yang dapat anda baca ketika
senggang, tengah sibuk mengejar gebetan, atau sedang persiapan mental untuk
nembak gebetan:
Penulisnya adalah panutan kaum jomblo. Meskipun bukan buku
yang banyak memberikan metode mbribikan yang baik dan benar (toh Agus masih
jomblo), buku ini tetap disarankan untuk dibaca. Karena lewat buku anda bisa
belajar dari Agus, bukan soal dapetin pacar, tapi bagaimana cara menjalani
hidup dengan status jomblo yang akut.
Di tengah masyarakat yang semakin kejam terhadap jomblo,
Agus mengajarkan kita untuk menghadapinya dengan sedikit guyonan. Toh apa
enaknya hidup terlalu serius, udah susah punya kekasih masih aja merepotkan
diri. Ya paling sederhananya anda perlu baca buku ini agar punya bisa lebih
banyak tertawa, atau paling mendasarnya, anda akan tahu bahwa ada jomblo yang
lebih ngenes ketimbang anda.
2. Catatan Seorang
Demonstran (Soe Hok Gie)
Buku ini bukan hanya untuk dibaca mahasiswa baru, apalagi
kalau dikultuskan sebagai salah satu kitab wajib anak gerakan. Padahal kalau
sudah baca bukunya, kita bakal tahu bahwa ‘ideologi’ Buku, Pesta, Cinta itu
harus dimiliki oleh masyarakat tuna asmara.
Gini-gini, kalau anda jomblo dan terus berpikir kalau hal
itu adalah melulu sebuah kengenesan, anda saya sarankan baca bukunya Agus
Mulyadi dulu. Kalau sudah kelar, mari lanjutkan ke buku ini.
Dalam buku ini jomblo bisa memahami, bahwa ganteng saja tak
cukup. Buktinya Soe Hok Gie yang terhitung intelek dan tampan saja (apalagi
kalau imajinya kayak di film) masih ngerasain yang namanya jomblo. Untungnya,
Gie waktu itu aktif di kegiatan kampus. Jadi dia banyak dikenal orang dan punya
banyak alasan mengenai status jomblonya.
Dengan buku ini, jomblo perlu menyadari, bahwa perlu kita
ikut berpesta. Tengok kiri-kanan siapa tahu ada mbak-mbak atau mas-mas unyu
yang bisa digebet. Tapi jangan lupa sesekali kita turun ke jalan, menuntut
hak-hak jomblo yang dirampas negara.
3. Cantik Itu Luka
(Eka Kurniawan)
Buku yang satu ini sangat direkomendasikan untuk anda baca.
Selain karena buku ini memang bagus, dalam buku ini anda akan dapat pelajaran
penting, ‘kalau gagal dapet kakaknya, siapa tahu adiknya mau.’
Begitulah kisah kamerad Kliwon, anak seorang komunis yang
patah hati ditinggal kekasih. Sempat galau berat, Kliwon akhirnya memutuskan
mengabdikan diri pada masyarakat. Menjadi pimpinan partai diusia muda, kamerad
ini bukan hanya bisa mengikhlaskan sang pujaan hati, tapi akhirnya juga dapat
macarin adiknya mantan.
Jadi kalau anda galau karena diputusin atau ditolak, jangan
terlalu lama berlarut. Bangkit dan mengabdi buat masyarakat (minimal bekerja
deh), siapa tahu adik mantan diam-diam suka sama anda.
4. Cinta Tak Pernah
Tepat Waktu (Puthut EA)
Ini bukan pesanan sponsor, karena mas Puthut saat ini lebih
suka mempromosikan Angkringan Mojok. Oh ya, kalau anda belum tahu apa itu
Angkringan Mojok, saran saya anda segera Follow @AngkringanMojok dan segera
bertandang ke sana. Siapa tahu pas lagi makan nasi goreng cakalang sama sate
jamur bakar di Angkringan Mojok, anda bisa ketemu jodoh. Siapa tahu.
Balik lagi ke buku. Buku ini membawa kita pada satu fase
penting setelah patah hati. Biasanya, cara paling cepat untuk move on menurut
kebanyakan orang adalah cari pacar lagi. Namun menurut buku ini, sebaiknya kau
sembuhkan dulu hatimu baru memulai lagi kisah baru.
“Benar bahwa kamu punya hak untuk mencoba menemukan
pengganti perempuan itu. Tapi bukan begitu caranya. Ibarat seorang atlet yang
cedera, seharusnya disembuhkan dulu luka itu, baru berlatih lagi dan bertanding
lagi. Sebab jika ia terluka dan tetap berlatih serta bertanding, kamu akan
semakin terluka, bahkan jika kasus itu sepertimu, bisa melukai orang lain.”
Namun poin paling penting dalam buku ini adalah, kalau kamu
suka sama orang segeralah ungkapkan. Jangan sampai nantinya kamu menyesal
seperti tokoh utama yang tak pernah disebutkan namanya. Dan akhirnya kamu cuma
bisa bilang, “Cinta tak pernah tepat waktu.”
5. Kitab Suci
Tak perlu banyak penjelasan. Kalau anda sudah berusaha
menemukan jodoh tapi masih belum berhasil, saatnya kita kembali berserah pada
Ilahi. Karena manusia hanya punya rencana, tapi Tuhanlah yang menentukan.
0 komentar:
Posting Komentar