Semakin hari saya semakin muak dengan pemberitaan tentang
pemerintah baru. Mulai dari presiden sampai pembantunya selalu sibuk cari
sensasi. Yang terbaru, Mentri Kelautan dan Perikanan yang nyentrik itu dengan
bangga menyatakan telah menenggelamkan 3 kapal nelayan milik asing.
Sensasi lagi. Lho, ya betul. Sensasi. Padahal, kapal yang
ditenggelamkan oleh marinir itu hanya kapal kecil. Jumlahnya pun cuma tiga,
masih bisa dihitung jari. Segitu saja sudah bangga, mbok ya belajar dulu sama
yang lebih senior.
Bu Susi, anda perlu belajar dari pendahulu anda di
pemerintahan. Hampir sepuluh tahun lalu, ada seorang menteri kordinator yang
punya rekam jejak lebih bagus dari anda. Bukan lebih, tapi jauh lebih bagus.
Sebut saja namanya, Ical. Ia pengusaha, sama seperti Anda.
Ketika menjabat, Ical juga menghebohkan media Indonesia. Dalam waktu yang yak panjang, Ical, melalui perusahaannya mampu menenggelamkan 16 desa, 3 kecamatan, dan lahan seluas 600 hektar di Sidoarjo. Itu belum termasuk dampak yang dirasakan warga daerah tersebut. Luar biasa, bukan?
Dan hebatnya, Ical bukanlah orang yang suka pamer. Ketika
peristiwa penenggelaman terjadi, Ical tak mau disebut sebagai orang yang
bertanggungjawab. Baginya ini adalah kehendak Tuhan. tak perlu namanya disebut-sebut
di media massa. Beda banget kan sama ibu yang narsis.
Nah Bu Susi, baru nenggelemin 3 kapal aja udah belagak
narsis di depan Tivi. Yang nenggelamin bukan ibu atau perusahan ibu pula, tapi
marinir. Lah kok bisa-bisanya membanggakan diri dihadapan publik. Malu bu,
malu.
Untungnya, kini pak Ical sudah beralih profesi menjadi
tukang-pecat-kader-pemberontak. Coba kalau masih jadi menteri, Ibu nggak bakal
bisa ngejar rekor dia soal tenggelam-meneggelamkan.
Atau minimal, Bu Susi perlu belajar sama anak muda asal
Jogja bernama Nody Arizona. Lah ya perlu. Karena kak Nody lebih berpengalaman
soal tenggelam-menenggelamkan daripada ibu. Ndak percaya, kan? Ya wong awalnya
saya juga ndak percaya.
Bayangkan, mas-mas-kalem-ganteng-mirip-rangga-yang-ngaku-jomblo
ini ternyata punya rekam jejak menenggelamkan banyak perasaan wanita. Nggak
satu-dua perempuan yang ditenggelamkan perasaannya, tapi (konon) puluhan. Luar
biasa.
Beruntung, kepala suku mojok.co dapat mencium kejadian ini.
Kalau tidak, sulit rasanya membayangkan pemuda harapan bangsa macam kak Nody
ini jadi seperti Sitok Srengenge. Alhamdulilah.
Nah, Bu, saran saya anda jangan sok narsis lagi di depan
kamera dan menbanggakan pekerjaan sepele macam itu. Toh kelakuan yang anda
banggakan tidak bisa dianggap seberapa dengan apa yang dilakukan Ical dan kak
Nody. Cuma 3 kapal kecil? Yaelah, Bu.
0 komentar:
Posting Komentar