Aditia Purnomo

Ketika Samsung Galaxy Note 9 Mengandalkan TV Gratisan Sebagai Andalan

Leave a Comment
Inilah ponsel pintar terbaik di tahun 2018. Begitu sih klaim sebagian pihak setelah
peluncuran perdana Samsung Galaxy Note 9 di New York, Amerika Serikat. Atau setidaknya,
inilah klaim yang bisa diandalkan Samsung hingga nantinya Apple mengeluarkan seri iPhone
terbarunya.

Sambutan yang luar biasa diterima flagship baru ini, bahkan lebih tinggi dari sambutan yang
diterima saudaranya, Galaxy S9 yang diluncurkan pada awal tahun lalu. Memang, seri Note
milik Samsung punya keunggulan tersendiri yang selalu ditunggu-tunggu oleh khalayaknya
yakni S-Pen. Apalagi sejak awal S-Pen di Note 9 digadang-gadang menjadi keunggulan utama
dari ponsel ini.

Soal spesifikasi, kurang lebih ponsel ini hampir sama seperti Samsung S9 Plus. Baik dari
jeroan, kamera, layar, juga ukuran layarnya. Paling hanya di urusan baterai saja yang
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari dan 3500 mAh di S9 Plus, menjadi 4000
mAh di Note 9. Selain itu, tiada perbedaan yang berarti dari kedua ponsel ini.

Pada jeroannya, Note 9 masih mengandalkan Exynos 9810 atau Snapdragon 845 (hanya
untuk pasar Amerika Serikat) yang sama dengan S9 Plus. GPU-nya Mali-G72 MP18, sama
seperti S9 Plus. Hanya RAM dan penyimpanan internal saja yang meningkat, yakni
6gb/128gb atau 8gb/512gb pada seri Note 9.

Hal ini menjadikan Note 9 sebagai salah satu ponsel dengan penyimpanan terbesar, karena
kapasitas itu masih bisa ditambah oleh kartu SD hingga ukuran 512gb. Ukuran yang
terbilang sangat besar untuk ukuran ponsel mengingat kapasitas penyimpanan laptop saya
saja masih 512gb. Malah, karena urusan ini, Note 9 cukup bisa disebut sebagai harddisk
portable berbasis multimedia. Jadi kalian nggak perlu takut penyimpanan penuh buat
nyimpen serial drakor di ponsel ini.

Sedikit peningkatan juga dilakukan pada kamera yang ada di Note 9. Sama-sama memiliki
lensa 12MP di dual kameranya dan 8MP pada kamera depan, tambahan fitur AI yang bisa
mendeteksi 20 jenis objek di kamera Note 9 lah yang menjadi pembeda. Karena fitur Dual
Aperture yang bisa menyesuaikan bukaan lensa bergantung cahaya atau super slow-motion
juga sudah ada di S9 Plus. Selebihnya, sama saja.

Pada kualitas layar pun begitu, tidak beda jauh. Hanya pada ukuran layar saja yang sedikit
bertambah, dari 6,2’ di S9 Plus jadi 6,4’ di Note 9. Sisanya, masih menggunakan layar Super
Amoled dengan rasio 18,5:9 serta resolusi layar QHD (2960 X 1440 pixel). Ya bukan
persoalan sih, karena pada urusan ini Samsung masih menjadi yang terbaik pada urusan
grafis layarnya.

Hal utama yang amat saya sayangkan dari dari ponsel ini adalah ketiadaan in display
fingerprint. Mengingat salah satu hal yang paling menyebalkan dari flagship Samsung adalah
kemampuan pemindaian wajahnya yang buruk, dan pemindai sidik jadi di body belakang
yang saya rasa kurang praktis, fitur ini benar-benar saya nantikan sejak mendengar isu Note
9 bakal menggunakannya. Sayang, Note 9 gagal mewujudkannya. Jadi, lebih baik menunggu
ponsel baru keluaran Apple kalau mau ganti ponsel.

Memang, membandingkan ponsel-ponsel kelas flagship tidak bisa hanya diukur dari jeroan
atau kamera belaka. Karena pada level ini, semua ponsel yang hadir dengan spesifikasi kelas
wahid yang sesuai dengan harganya. Jadi kalau ada ponsel flagship yang kerap mengalami
lag atau lamban ketika proses multitasking, ada baiknya ponsel tersebut dibawa ke servis
center karena ada kemungkinan kalau barangnya rusak.

Kalau begitu, apa hal yang bisa membedakan ponsel satu dengan lainnya di level ini?
Jawabannya adalah fitur. Yap, fitur. Misal triple kamera belakang di Huawei 20 Pro yang
keren banget, fitur super slow motion dan super amoled dengan resolusi QHD di Samsung
S9, atau tingkat kekerenan yang bakal meningkat kalau kamu pegang iPhone x. Dan fitur
pemindai sidik jari di dalam layar adalah yang paling saya nantikan.

Sayangnya, fitur yang paling diandalkan di Note 9 ini hanyalah S-Pen. Tapi ingat, ini S-Pen
bukan sembarang S-Pen. Ini S-Pen yang telah ditingkatkan, dengan bluetooth. Hasilnya, S-
Pen ini bisa dijadikan remot kontrol untuk aplikasi di ponsel ini seperti kamera, perekam
suara, musik, pun bisa digunakan untuk presentasi.

Kalau hal ini dirasa kurang berguna buat Anda, ada satu lagi hal yang menjadi andalan
Samsung Galaxy Note 9 ini. Ya, Smart TV sebagai bonus pembelian pre ordernya. Para
pembeli bisa mendapatkan bonus TV 32” untuk ponsel berkapasitas 128gb, dan TV 40”
untuk yang berkapasistas 512gb.

Sungguh sebuah tawaran yang menggiurkan untuk membeli ponsel seharga Rp 13,5 juta
dengan bonus senilai Rp 3 juta. Jadi, jika kamu merasa tawaran spek dan fitur dari Note 9
masih terkesan biasa, maka TV yang ditawarkan ini bisa membuatmu menjadi tertarik. Atau
malah, bonus TV ini malah yang menjadi daya tarik utama? Bisa jadi sih.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar