Aditia Purnomo

Dilupakan Tapi Tak Termaafkan

Jangan sekali-kali melupakan sejarah, hal itu diungkapkan oleh Bung Karno dalam pidato kenegaraan tahun 1966. Dan tentu pula, sebagian besar masyarakat yang hidup pada masa itu jelas mengingat kejadian pembantaian masyarakat yang dianggap komunis ataupun yang dekat dengan komunis, pasca terbunuhnya jendral teras angkatan darat (AD) oleh pasukan ...

Quo Vadis Nasionalisme

Nasionalisme, tidak perduli dengan aneka ragam wujud penampilannya, pada awalnya adalah gagasan mengenai kesatuan kebangsaan dalam suatu wilayah politik kenegaraan. Nasionalisme merupakan nilai rohaniah yang mendorong kehendak untuk hidup sebagai satu bangsa serta mempertahankan kelangsungan hidup kebangsaannya itu. Maka tidak aneh jika nasionalisme dijadikan ...

Memanusiakan Bung Karno

"Soekarno juga seorang manusia biasa" Bung Karno selama ini selalu dilihat dalam sosoknya sebagai presiden pertama Republik Indonesia. Lantaran kebiasaan itulah Bung Karno dipandang negatif karena gayanya yang nyeleneh dan blak-blakan. Padahal, di luar sosok kepresidenannya, Bung Karno tetaplah manusia seperti masyarakat pada umumnya. Dalam buku “Bung Karno ...

Petani dan Agraria

"Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" Pada masa kolonial, masalah Agraria seperti Land Rent merupakan musuh utama Pribumi Indonesia. Pada saat itu, lahan dikuasai pemerintah, lalu Pribumi, dalam hal ini kepala desa harus membayar pajak dengan kisaran ...

Quo Vadis NU

Dalam sejarah perjalanan bangsa, perkembangan organisasi islam yang turut memberi sumbangsih pada perjuangan pra kemerdekaan bangkit diawal abad 20. Di jawa, perkembangan ini ditandai dengan lahirnya Sarekat Dagang Islam pada 1911 dan lebih dikenal dengan Sarekat Islam (SI). Berdirinya organisasi ini, selain karena situsi perdagangan dan situasi islam ...

Budaya Maklum

Dalam sejarah perjalanan bangsa, mobilisasi massa menjadi salah satu senjata utama rakyat untuk melawan penindasan rezim. Hal ini dilakukan oleh berbagai elemen, baik kaum intelektual, buruh, tani, maupun rakyat miskin kota. Dan mobilisasi menjadi senjata efektif dalam menjatuhkan rezim tirani negara ini. Namun, gaung reformasi pasca jatuhnya orde baru ...