Dari belasan ponsel
flagship yang telah diluncurkan di sepanjang 2018, saya kira Samsung Galaxy
Note 9 adalah yang terbaik. Tidak hanya mengandalkan spesifikasi gahar, ponsel
ini juga memberikan berbagai macam fitur dan kemampuan yang paling lengkap dari
semua flagship yang pernah ada. Setidaknya hal itu berlaku hingga Huawei meluncurkan ponsel flagship paling anyarnya, Huawei Mate 20 Pro.
Ponsel flagship anyar Huawei ini baru saja diluncurkan di London, Inggris. Meski belum keluar
ke pasar, apalagi pasar (resmi) Indonesia, dari acara peluncurannya Mate 20 Pro
ini memiliki beragam potensi yang bakal menjadikannya ponsel terbaik pada tahun
ini.
Sebenarnya tahun ini
Huawei telah mengeluarkan sebuah flagship yaitu Huawei P20 Pro. Ketika
diluncurkan, flagship ini banjir pujian dan mendapatkan respon yang cukup bagus
dari pasar. Mungkin, dengan meluncurkan dua seri flagship dalam satu tahun,
Huawei tengah melancarkan perang urat syaraf kepada Samsung. “Hei, kami juga
sanggup bikin hape flagship setahun dua kali.”
Samsung sendiri setiap
tahunnya mengeluarkan dua jenis ponsel flagship dengan seri S dan Note. S9
diluncurkan di awal tahun, dan Note 9 menyempurnakan kelas flasghip dari
Samsung. Asal tahu saja, sepanjang 2 pekan saya gunakan, saya kira Note 9
adalah ponsel flagship dengan kemampuan paling lengkap yang pernah ada.
Setidaknya begitu pandangan saya sebelum mencoba iPhone XS dan mendengar kabar
soal Mate 20 Pro ini.
Dari segi tampilan,
buat saya dan banyak penggemar gawai lainnya, iPhone XS menjadi satu dari
sedikit ponsel dengan kemampuan menaikkan tingkat kekerenan si pemilik.
Prosesor A12 Bionic juga terlalu overkill
jika kita mengacu pada skor antutu pada banyak review. Tapi dengan keluarnnya
Mate 20 Pro, saya dunia ponsel bakal cenderung memilih Mate 20 Pro sebagai
flagship yang paling mendekati sempurna.
Paket lengkap, inilah
yang membuat ponsel ini menjadi hampir sempurna. Mulai dari fitur Fitur IP68
yang membuatnya tahan debu dan air. Tampilan keren dan layar dengan kualitas QHD ala-ala
flagship Samsung dengan layar melengkung. Pemindai sidik jari dalam layar yang
hanya ada di Mi 8 Explorer dalam kelas flagship.
Tidak hanya itu, Mate
20 Pro juga memiliki kemampuan Augmented
Reality serta sensor pemindai wajah dengan kemampuan 3D seperti iPhone X. Baterai
dengan kapasitas besar seperti Note 9. Memiliki NFC. Juga desain orisinil seperti
yang dilakukan Oppo Find X tahun ini.
Yap, desain model baru
yang ditampilkan Mate 20 Pro ini dapat terlihat pada peletakan 3 kamera + 1
lampu flash yang tidak berjejer ke
bawah atau ke samping, tapi dengan tampilan mengotak seperti mata dadu. Sebuah
desain yang katanya dibuat mirip dengan desain lampu mobil Porsche. Tapi yang
lebih penting, kualitas kameranya tentu tidak bakal kalah dengan saudaranya si
P20 Pro.
Dengan mengandalkan
kamera utama beresolusi 40MP dengan sensor optik F1.8, kamera ultra wide angle
20MP, serta kamera tele 8MP dengan kemampuan tiga kali optical zoom. Sementara
kamera depannya memililiki resolusi 24MP. Kualitas yang kira-kira sama dengan
P20 Pro, hanya beda di desainnya saja.
Kemudian yang menarik
lagi, ponsel ini memiliki fitur wireless
charging dengan kemampuan tidak biasa. Bukan cuma bisa diisi dayanya, tapi
Mate 20 Pro juga bisa mengisi daya ponsel lain dengan kemampuan wireless charging-nya. Tentunya, hal
ini didukung dengan baterai 4200 mAh yang mengalahkan Note 9 sebagai flagship
dengan kapasitas baterai paling besar.
Untuk spesifikasi, tentu
saja sebagai ponsel kelas flagship Mate 20 Pro memiliki jeroan-jeroan terbaik.
Mulai dari prosesor Kirin 980, Ram 6 GB, memori internal 128 BG, serta layar
OLED. Ya standar lah, standarnya flagship.
Satu lagi asyik
lainnya, Mate 20 Pro sudah dipastikan bakal menjadi salah satu ponsel pertama
yang menjalankan Android 9 atau Android Pie. Kepastian ini diberikan langsung
oleh Wakil DIrektur Marketing Google pada saat peluncurannya kemarin.
Benar-benar ponsel dengan paket yang paling lengkap. (Mendekati) sempurna lah.
Jika ada hal yang
kiranya menjadi kekurangan dari ponsel ini, mungkin hanya soal harga dan brand
yang mengeluarkannya. Untuk harga, ponsel ini dijual pada kisaran harga Rp
18-19 juta di pasar Eropa. Di Indonesia sendiri, belum ketahuan kapan bakal
dijual resmi. Tapi, jika mengacu nilai tukar mata uang dan pajak yang berlaku,
kemungkinan Mate 20 Pro bakal dijual dengan harga yang (sedikit) lebih murah.
Bisa jadi ada di angka Rp 16 jutaan.
Meski bakal lebih
murah sekitar Rp 2 juta dari harga Eropa, tetap saja dengan label Huawei harga
segini bakal dirasa mahal oleh publik. Walau ya kualitas hapenya bagus, tapi
secara merek, Huawei masih kalah dengan Samsung dan Apple. Kalau iPhone XS Max
sih, biar kata harganya Rp 26 juta, orang-orang masih pada mau beli. Lah ini,
Huawei.
Dan soal yang terakhir
ini, ya gimana ya. Seandainya Samsung Note 9 memiliki kemampuan selengkap Mate
20 Pro, sudah pasti produk itu bakal jadi yang paling laris. Ponsel hebat
dengan brand engagement yang tinggi, perpaduan yang bakal membuat ponsel
(khayalan) tersebut menjadi sempurna. Kalau sudah begitu, siapa yang tidak
tertarik buat membeli.
Tapi ya Huawei tidak
boleh berkecil hati. Siapa tahu dengan P20 Pro dan Mate 20 Pro, brand Huawei
menjadi makin terangkat dan nantinya mampu mengalahkan Samsung. Yang pasti,
persaingan bakal semakin ketat dan mengasyikkan.
0 komentar:
Posting Komentar