Aditia Purnomo

Berani Karena Lemah

Leave a Comment

Terkadang, dalam hidup ini kita hanya melihat suatu ilusi, kamuflase, atau apapun itu yang bermakna sama. Semua ini terjadi karena ketidakmampuan kita, sebagai manusia tentunya, melihat sesuatu yang tak Nampak. Tentu, apa yang disebut tak nampak ini bukanlah Jin, Setan, ataupun mahluk astral lain. Namun, hal yang tak bisa dilihat itu adalah isi hati seseorang.

Selama ini, banyak yang mengira saya ini adalah orang yang berani, kuat, atau tanggapan positif lainnya. Mereka menilai semua ini hanya berdasarkan apa yang saya kerjakan dan lakukan. Padahal, dibalik itu semua ada sebuah kebohongan yang saya ciptakan terhadap semua orang, agar saya dapat dinilai seperti tadi.
Ada sebuah kebenaran mutlak, yang selama ini hanya saya yang tahu, bahwa dibalik semua pernyataan orang terhadap saya, ada sebuah rasa takut yang sangat besar dalam diri saya. Ketakutan itu kemudian membuat saya menjadi merasa lemah, bodoh, dan tak berguna. Ketakutan inilah yang terkadang membuat saya frustasi, terbebani, dan menilai hidup saya ini tak berguna.

Menghadapi kondisi seperti itu, terkadang saya merasa lelah. Dalam banyak aktifitas, kegiatan, dan pekerjaan yang saya lakukan, selalu saja saya dihantui perasaan tersebut. Perasaan tadi membuat saya malu menghadapi dunia, dan karenanya saya tak ingin orang lain mengetahui apa yang saya alami dan rasakan selama ini.

Untuk menutupi itu semua, saya harus menjadi seseorang yang banyak tampil di depan publik. Harus banyak kegiatan yang saya ikuti, saya harus banyak sok tahu, banyak bicara, dan sok nekad menghadapi sesuatu. Padahal, diluar itu semua, saya tetap dihantui ketakutan yang mendalam.

Agar tak ketahuan bahwa saya ini bodoh, saya memilih banyak baca, ikut nimbrung sama orang-orang cerdas, meski saya lebih banyak diam dan tak mengerti apa yang mereka bicarakan. Buku-buku yang saya baca pun tak semua saya pahami. Namun semua hal itu harus saya lakukan, agar tak ketahuan jika saya ini bodoh.

Kelemahan ini berhasil saya tutupi. Banyak pekerjaan saya yang diapresiasi. Teman-teman memandang saya dengan nilai yang lebih. Banyak orang yang mau berteman dengan saya.

Tapi dibalik itu semua, saya masih merasa sebagai orang yang lemah. Malah kadang, saya merasa jijik dengan diri sendiri yang tega membohongi banyak orang hanya karena tak mau memperlihatkan kelemahannya. Dan kini, ketakutan saya bertambah, karena saya takut semua ini terbongkar.

Karena itulah, saya akhirnya membuat tulisan ini. Karena saya tak mampu menahan diri untuk terus berbohong, dan saya juga tak mampu mengungkapkannya secara langsung. Semoga dengan ini, taka da lagi orang yang terlalu menyanjung keberadaan saya. Sejujurnya, saya hanya ingin terlihat normal seperti yang lain, dan bisa bergaul sebagaimana mestinya.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar