Kinerja bulan ini amat buruk. Ada proposal
yang harusnya kelar akhir bulan maret belum dikerjakan hingga hari ini. Ada
juga dua laporan yang belum tersentuh padahal sudah lewat tenggat. Meski jadwal
di bulan ini memang padat merayap, tanggung jawab yang tak terselesaikan
tetaplah masalah besar.
Alasan hanyalah alasan. Sibuk tak boleh jadi
pembenaran kerja-kerja yang belum diselesaikan. Jujur saja, ini cuma persoalan
kemalasan yang melanda. Apalagi dua minggu ini. Wabah malas membuat banyak hal
tak berjalan sesuai rencana.
Jika semua terus berlarut, rencana kerja yang
telah disepakati tak bakal terealisasi. Target-target tidak tercapai,
kepercayaan terhadap tim semakin menurun. Untuk menghindari itu, persoalan
malas ini harus segera terselesaikan.
Membangun semangat kerja harus dimulai dengan
kegembiraan. Apapun bentuknya. Apapun kerjaan tak dilakukan dengan bergembira,
niscaya pekerjaan hanya akan membuatmu terbebani dan tak bakal membuatmu
berkembang.
Area kerja telah dibuat semenarik mungkin.
Setidaknya mata bisa terhibur dengan kehadiran mainan-mainan yang
membahagiakan. Satu dua kali pertandinggan sepak bola digital boleh dilakukan.
Tentu buat menentukan siapa yang mau jalan beli rokok dan minuman.
Dan yang paling utama, stok Indomie goreng di
dapur harus terjamin. Mengingat fungsi utama dapur adalah penjaga gawang
kebahagiaan seseorang, kalau tak mampu menjamin isi perut masyarakat saya rasa
tak ada guna keberadaan dapur itu. Karena banyak-banyak makan makan adalah
kunci. Soalnya, pura-pura bahagia itu butuh banyak tenaga.
0 komentar:
Posting Komentar