Aditia Purnomo

Mimpi Wolrd Class (Parking) University

Leave a Comment
Mimpi soal world class university hanya omong kosong. Ketika banyak pihak mengupayakan penghijauan, rektorat uin jakarta malah gusur taman untuk dijadikan tempat parkir. Ketika kampus semakin gersang karena sedikitnya ruang terbuka hijau, rektorat justru memilih untuk membuat ruang itu mati.

Sebenarnya, persoalan parkir di uin jakarta ini memang kompleks. Tapi kebijakan macam ini tak bisa menyelesaikan masalah. Taman yang sempit itu tak bakal menampung jumlah kendaraan bermotor yang tiap tahun makin bertambah.
Sebaiknya proyek gedung parkir yang mangkrak itu segera diselesaikan. Kalau memang kurang modal atau masih meributkan jatah proyek, ya dimanfaatkan lahan parkir di samping kampus. Maksimalkan keadaan ruang itu, bukan malah menutup yang ada dan buat baru.

Perbaiki tata kelola parkir. Semrawutnya parkir di kampus bukan cuma soal banyaknya kendaraan, tapi juga tidak becusnya pengelola parkir.

Ruang publik seperti taman sudah semakin langka di kampus. Kalau taman yang ada ingin dibabat, matilah aktifitas mahasiswa. Tak ada lagi diskusi, latihan teater, dan tempat baca buku yang nyaman.

Atau memang rektorat sengaja ingin menghabisi ruang publik agar tak ada lagi melahirkan mahasiswa yang kritis? Agar tak ada lagi yang protes ke kampus?

Apapun itu, kami tetap menolak alih fungsi taman. Meski kami harus dibenturkan dengan aparat kampus, dipukul mundur, dan diancam, kami menolak untuk diam. Kami tetap akan melawan. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar