Sudah dua minggu kondisi tubuh tidak mengenakkan. Dimulai
dari gangguan pencernaan, dan bermuara pada flu berat. Tidak nyambung, memang.
Masalahnya kenapa pula hal yang tidak nyambung ini malah terjadi.
Sepekan lebih saya menderita gangguan pencernaan. Kalau
makan, perut malah melilit. Tidak makan, pun melilit. Saat berak pun keluar
darah. Astaga, berak berdarah. Begitu saja saya memutuskan ke rumah sakit untuk
periksa kesehatan.
Setelah diperiksakan ke dokter, katanya itu gejala radang
usus. Saya harus banyak makan buah dan diberi obat serta antibiotik. Lucunya,
si dokter memperkarakan aktivitas merokok saya sebagai salah satu penyebab.
Malas berdebat ya saya diamkan. Kan aneh perkara usus masih dihubung-hubungkan
sama rokok.
Alhamdulillah, setelah minum obat yang diberikan, saya agak
baikan. Meski masih suka nyeri, tapi sudah jauh lebih baik. Saya pun bisa pergi
ke beberapa agenda yang memang sudah dijadwalkan.
Tanggal 19 malam, saya hadir ke acara Dis Natalis organisasi
saya di kampus. Datang sambil hujan-hujanan, pulang pun masih kena hujan.
Hasilnya saya langsung pilek disertai bersin-bersin. Masuk ke hari seninnya,
tenggorokan pun bermasalah. Sial, jadi merembet begini. Akhirnya kondisi badan
yang sudah agak mendingan kembali jatuh dalam dua hari.
Lalu, selasa kemarin saya yang merasa agak lemas memaksakan
diri untuk tetap mengisi diskusi di sebuah kampus di Tangerang. Kondisi badan
yang tidak baik ditambah lupa makan plus pendingin ruangan yang tidak manusiawi
membawa saya pada persoalan meriang yang buruk.
Sepanjang malam rabu, saya tidak bisa tidur karena merasa
nyeri di sekujur tubuh. Setelah dikerik/dikerok dengan uang logam pada pagi
harinya, baru saya bisa terlelap barang dua-tiga jam.
Selesai dengan angin, baru saya merasakan pilek dan batuk
yang menyiksa. Sungguh menyiksa sampai buat tiduran pun tidak enak. Akhirnya
saya kembali ke dokter dan menebus resep obat.
Karena hal ini, banyak agenda yang terganggu. Banyak
pekerjaan yang tidak selesai. Banyak rasa tidak enak karena lalai akan tanggung
jawab.
Makanya, kamu, jangan lupa makan ya. Jangan juga
hujan-hujanan. Kalau suamimu belum bisa beli mobil, naik angkutan umum saja.
Soalnya saya masih nggak percaya kalau kamu bawa motor jauh-jauh.
Ngomong-ngomong, kamu apa kabar?
0 komentar:
Posting Komentar