Kembali, sebuah postingan tentang perokok
berengsek viral di media sosial. Kali ini adalah seorang perempuan mengeluhkan
perilaku seorang perokok yang membuang bungkus rokokya sembarangan. Namun bukan
itu yang membuatnya menjadi viral, melainkan cerita tentang kelakuannya setelah
diingatkan oleh si pembuat postingan tersebut.
Ya, mau diakui atau tidak, masih ada banyak
perokok yang berkelakuan berengsek. Misalnya, perokok yang satu ini. Pada kasus
ini, setelah diperingati oleh orang lain, si perokok justru acuh dan tetap saja
membuang bungkus rokoknya secara sembarangan. Asal lempar bodo amat mau dibuang
kemana.
Narasi semacam ini tentu menjadi sasaran empuk
bagi netizen. Entah mereka yang tidak suka atau tidak peduli dengan perkara
rokok, kejadian tadi harus menjadi bahan perbincangan penuh moral. Biar
bagaimanapun membuang sampah sembarangan adalah perilaku yang dibenci secara
moral oleh masyarakat. Apalagi jika yang dibuang adalah bungkus rokok dan
pelakunya perokok, tingkat moralitas yang disasar bakal menjadi semakin tinggi.
Saya sepakat bahwa apa yang dilakukan perokok
itu adalah salah, malah dalam tahap ini, layak kita sebut berengsek. Sudah
diingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya, eh malah marah-marah. Sudah
begitu, bungkus rokok yang dikembalikan si pemberi peringatan malah dibuang
lagi secara sembarangan. Hadeeeeh, zaman batu banget ini orang.
Sialnya, memang beginilah kondisi kesadaran
masyarakat kita. Terserah kita mau menerimanya atau tidak, tapi memang level
kesadaran begitu banyak masyarakat kita masih ada di kategori rendah. Itu pun
kalau tidak mau dibilang buruk.
Masih ingatkah kita tentang viral kejadian
masyarakat yang menumpangi MRT dan melakukan perbuatan, yang hari ini kita
sebut dengan kata ‘kampungan’? Mereka yang foto-foto sembari bergelantungan di
pegangan gerbong, juga mereka yang membuang sampah bekas makanan dengan
sembarangan? Ya sama seperti itulah kira-kira level kesadaran masyarakat kita.
Agak sulit memang untuk masyarakat berpikiran
maju seperti kita melakukan upaya penyadaran moral kepada mereka. Namun, ya
beginilah perjuangan, tidak bakal mudah untuk dilakukan. Kalau memang berjuang
itu adalah perkara mudah, percayalah, dari dulu sudah bakal terjadi revolusi
yang membuat keadaan masyarakat tanpa kelas.
Balik lagi ke perkara perokok berengsek itu,
dulu saya pernah menyerukan agar kita yang punya kesadaran menjadi lebih berani
untuk menegur pelaku perbuatan tidak bermoral seperti itu. Ya, teguran adalah
langkah awal yang harus dilakukan kala berhadapan dengan perokok berengsek.
Bukan hanya untuk mereka yang buang bungkus atau puntung rokok sembarangan,
tetapi juga mereka yang merokok tidak pada tempatnya.
Kemudian, jika sudah ditegur malah balik
memarahi kita, ya kita balik marahi. Kalau perlu, kita maki saja. Tidak perlu
ragu, orang-orang seperti ini memang perlu diperlakukan dengan agak keras.
Karena itulah saya mengapresiasi mbak-mbak yang viral di medsos ini, soalnya
berani balik memarahi si perokok berengsek itu.
Terakhir, jika memang sudah mentok, saya kira
lebih baik orang itu kita pukul atau kita laporkan pada pihak yang berwenang
saja. Tentunya, sebelum itu kita harus mengamankan alat bukti dulu, yakni foto
perbuatan dan pelakunya.
Namun, yang penting diingat, setelah difoto ya
dilaporkan pada pihak berwenang. Langsung begitu terjadi peristiwanya. Jangan
cuma diposting di medsos biar viral, soalnya yang beginian belum tentu mempan
buat mereka. Toh kalaupun mereka main medsos nggak bakal follow orang-orang
dengan tingkat kesadaran akan moral yang tinggi. Jadi, nggak bakal sampai itu
foto buat jadi pembelajaran untuk mereka.
Meski begitu, ada satu lagi sih langkah yang
jauh lebih penting ketimbang hal-hal di atas. Mau tahu apa? Sudah tahu? Yak,
betul, mari kita kampanyekan dan beri edukasi kepada masyarakat. Tentu saja,
salah satu yang penting adalah mengedukasi mereka agar menjadi perokok yang
santun. Kalau hal kayak gini sering-sering dilakukan, sepertinya populasi
perokok berengsek bakal jadi makin berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar