Kemarin malam, menjelang dini hari, seorang kawan mengirim
pesan bbm terkait isu pelarangan acara Belok Kiri. Fest. Ia menanyakan, apa
teman-teman penyelenggara akan terus melanjutkan acara, atau membatalkan sama
sekali. Saya jawab saja kita tunggu besok, tapi perjuangan harus tetap
berlanjut.
Kawan ini, seorang aktivis mahasiswa dari Serang, menyatakan
wajar kalau acara seperti Belok Kiri. Fest dihajar oleh faksi dan organisasi
anti-antian. "Kalau nggak mau dibubarin mah bikin seminar nasional bela
negara aja, sob," ujarnya sambil bercanda. Saya hanya bisa tertawa membaca
pesan tersebut.
Setelahnya, kabar muncul dari akun twitter resmi Belok Kiri.
Fest yang menyatakan akan segera memberi kabar lebih lanjut terkait
kesimpangsiuran informasi yang beredar soal surat larangan dari UPT TIM
terhadap acara ini.
Lelah menunggu, nyatanya saya tertidur, bukan ketiduran, dan
terbangun menjelang adzan subuh berkumandang. Sial. Langsung mengecek beberapa
pesan di grup watsap juga japrian. Buka twitter, lalu memaki bangsat.
Acara di TIM dibatalkan, dengan alasan izin polisi tidak
keluar. Lalu diumumkan kalau akan ada konpers pada sore hari di tempat yang
sedianya akan dijadikan lokasi acara. Saya diminta datang siang hari untuk
membantu persiapan konpers di sana.
Selain itu, beredar kabar kalau poster-poster yang terpajang
di ruang pameran diminta paksa untuk dibereskan oleh polisi dan keamanan TIM.
Bangsat mereka. Belum puas, polisi juga menunjukan surat pemberitahuan aksi
dari beberapa ormas untuk mendemo acara ini.
Akhirnya, pagi-pagi sekali saya menyambangi kediaman kawan
Jong di Ciputat untuk menculiknya, eh mengajaknya ke TIM buat persiapan
konpers. Sampai ciputat, saya kontak beberapa orang terkait persiapan acara dan
beberapa pekerjaan lain yang harus diselesaikan hari itu juga.
Menjelang siang, sepeda motor saya pacu agak kencang demi
mengejar waktu. Pukul satu siang, saya harus berada di galeri cipta 2 taman
ismail marzuki untuk melihat kondisi kontra revolusioner dari naqanaq
cinta-cintaan dan bela-belaan tanah air.
Sambil ngudud, saya melihat kapolsek bolak-balik di depan
galeri cipta 2 dan beberapa kali menyahut panggilan dari HT (bukan hari tanoe).
Saya memutuskan untuk keliling TIM dan melihat kurang lebih
4 kompi aparat kepolisian lengkap dengan beberapa motor pengejar. Wiii, siap
ngadepin faksi anti-antian itu.
Pukul setengah dua siang, sekelompok (belasan orang doang)
anak haemi datang lengkap dengan bendera yang banyak (yang penting logo haemi
tampil) dan spanduk yang menentang acara Belok Kiri. Fest.
Selang berapa menit, aksi menolak Belok Kiri. Fest dimulai,
haemi ambil lapak pertama. Dengan menyebut nama Tuhan yang maha pengasih lagi
maha penyayang (tentu dengan bahasa arab) mereka mengutuk antek-antek komunis
yang mau adu domba bangsa ini dengan acara festival belok kiri fest (yaela
orasi nyebut nama aje belom becus). Lalu orasi dilanjut dengan membahas para
bapak bangsa yang menentang komunisme (sejarahnya nga lulus, Soekarno itu
banyak belajar dari komunis), dan pancasila harga matek. Pekoknya, eh pokoknya
matek.
Gerombolan-gerombolan lain lalu datang dan pergi, mengisi
kekosongan panggung anti komunis itu. Ada naqanaq pake seragam bertulis aswaja,
ada yang nyebut kelompoknya aliansi mahasiswa jakarta, dan sebagainya.
Orasinya, nga jauh beda. Pokoknya festival belok kiri fest itu kerjaannya
komunis.
Sembari moto-moto, ngudud, dan ngemil gorengan, saya
kontakan dengan beberapa teman yang sudah hadir di TIM untuk melakukan konpers.
Menjelang jam 3, naqanak yang kontra revolusioner itu memaksa masuk areal TIM
dan dibiarkan plokis untuk masuk ke galcip 2 buat liat ruangan. Mereka ingin
membuktikan bahwa acara nga jadi diadakan di sana.
Kelar liat ruangan, mereka jabat tangan sama plokis yang
senyam-senyum mulu di depan kamera dan minta foto bareng sambil gandengan biar
keliatan mesra. Dengan senyum lebar, plokis bilang nga ada acara di sini. Satu
kemenangan buat mereka.
Apakah manteman Belok Kiri. Fest kalah, tentu saja tidak.
Perjuangan belum selesai, sayang kantuk tidak bisa ditahan jadi sisanya
dilanjutin pagi saja. Selamat istirahat manteman, selamat tidur. Panjang umur
perjuangan.
0 komentar:
Posting Komentar