Aditia Purnomo

Ideologisasi Soeharto berhasil

Leave a Comment


Kemampuan seorang jendral tua bernama Soeharto memang tak perlu disangsikan lagi. Kemampuannya saat mengambil alih kekuasaan dalam perpolitikan Indonesia pasca insiden G30S mampu memukau banyak kalangan termasuk kaum intelegensia. Kemampuannya melakukan pembangunan secara berkala dibidang Industri dan pertanian membuat banyak rakyat yang jatuh cinta padanya. Dalam 32 tahun pemerintahannya, ia mampu mengisi perut rakyat agar tidak selalu kosong, dan memang karena hal itulah ia sangat dicintai.

Namun, kemampuannya yang terbaik adalah mampu membodohi dan membohongi rakyat selama 32 tahun rezimnya berkuasa. Kemampuan dalam menggunakan kekuasaannya untuk memanipulasi data dan memberikan informasi yang secara langsung membuat citra orba menjadi baik dimata masyarakat. Selain itu ia juga pandai dalam mengideologisasi rakyat dalam membuat sebuah kesepahaman umum bahwa pemerintahannya selalu benar.


Meskipun begitu, tidak semua rakyat mampu dibodohi sang jendral tua yang kini sudah mati itu. dalam proporsi kejatuhannya, jelas sekali perlawanan kaum intelegensia yang dulu membantunya untuk mendapatkan kekuasaan dalam penjatuhan dirinya dari singgasana kerajaan orba. Dengan semangatnya, para aktifis angkatan 98, menggembar-gemborkan semangat reformasi yang diakhiri pengunduran diri secara terbuka  oleh Soeharto. Dan memang penggerak perjuangan melawan orba dipimpin oleh mahasiswa dan sedikitpihak dari golongan yang berebut kekuasaan.

Dan kini, 13 tahun pasca reformasi, sebuah survey yang dilakukan oleh indobarometer, masih saja membuktikan pemikiran konvensional dari rakyat Indonesia dan juga menasbihkan kekuatan politik pembodohan orba yang sangat berhasil yang masih bertahan hingga sekarang. Survey itu sendiri memberikan laporan hasil penelitian yang menempatkan Soeharto sebagai presiden yang paling disukai masyarakat. 

Menanggapi hasil survey tersebut, cukup banyak pihak yang meragukan kredibilitas hasil survey tersebut dan menyatakan bahwa survey itu dilakukan atas dasar politis. Meski begitu, tidak sedikit pihak yang mendukung hasil survey tersebut. Dan sepertinya, bila kita melihat pemikiran masyarakat Indonesia kebanyakan, memang pantas kita berikan jempol kepada Soeharto yang mampu mempengaruhi pandangan lewat pembohongan publik yang sebegitu rupanya dan masih memiliki efeknya hingga sekarang.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar