Aditia Purnomo

Selamat Natal Pak Jokowi

Leave a Comment

Selamat Natal, Pak Jokowi, semoga anda terus diberikan keberkahan dari Yang Maha Suci. Saya tahu, anda bukan penganut Nasrani, meski ada beberapa orang yang percaya kalau anda Nasrani, tapi saya yakin anda takkan marah jika saya menyelamati anda. Toh, anda merayakan natal bersama masyarakat Papua.

Bagaimana keadaan di Papua, Pak, saya dengar perayaan Natal bersama anda dipindah karena soal keamanan. Jujur, saya tidak tahu Papua karena belum pernah kesana, karena itu saya mengikuti pemberitaan tentang keberangkatan anda kesana. Boleh kan, Pak?

Gini, Pak, saya dengar kehadiran anda disana kabarnya diamankan ribuan personel, apakah benar? Memangnya di Papua ada apa, Pak, sampai ribuan personel mesti mengamankan anda. Setidakaman itu kah Papua, Pak? Kalau tidak, kenapa anda diam saja.

Lalu, Pak, saya dengar anda kesana juga untuk blusukan, mendengarkan aspirasi masyarakat. Saya mau tahu, Pak, apa ada keluhan soal konflik kekerasan dari masyarakat? Soalnya, setiap tahun LSM yang tidak disukai Menkopolhukam anda, macam KontraS ataupun Elsam, melaporkan berbagai kekerasan yang dilakukan aparat keamanan. Benarkah itu, Pak?

Saya juga mau tahu, apa ada mama-mama yang datang ke hadapan anda, menangis meraung, menanyakan apa salah anak mereka sampai dibantai aparat awal bulan ini? Kabarnya, ini berita dari media lho, pak, ada beberapa anak SMA yang ditembaki saat menjaga posko natal. Menjaga posko untuk perayaan yang anda hadiri.

Kalau cuma ada keluhan soal pembangunan yang tidak merata, mungkin yang menyampaikan aspirasi kepada anda adalah alay-alay dahsyat yang menyamar jadi masyarakat sana, Pak. Soalnya, ini saya tahu dari media lho, pak, yang paling diharapkan masyarakat Papua adalah penyelesaian konflik kekerasan. Kehidupan aman dari ancaman militer yang menganggap mereka sebagai bangsa jajahan.

Kalau memang apa yang saya tanyakan diatas tidak terjadi, kemungkinannya cuma tiga, Pak. Pertama media massa telah melakukan pembohongan publik, jadi pantas dibredel seperti papuapost.com. kedua, anak buah anda yang melakukan kebohongan pada Anda, layaknya PNS yang ingin atasan selalu senang. Kemungkinan terakhir, Anda tahu tapi cuma bilang #BukanUrusanSaya.

Yah, manapun yang benar, saya ikut mendoakan kebahagiaan bagi rakyat Papua. Toh kehadiran anda 
disana untuk memberi sambutan upacara bendera perayaan natal, bukan untuk mengurus konflik kekerasan Papua. Sekali lagi, saya ucapkan selamat natal, Pak. Semoga rakyat Papua boleh merdeka jika negara tak becus mengurus mereka.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar