Aditia Purnomo

Yaelah, Bu

Leave a Comment



Semakin hari saya semakin muak dengan pemberitaan tentang pemerintah baru. Mulai dari presiden sampai pembantunya selalu sibuk cari sensasi. Yang terbaru, Mentri Kelautan dan Perikanan yang nyentrik itu dengan bangga menyatakan telah menenggelamkan 3 kapal nelayan milik asing. 

Sensasi lagi. Lho, ya betul. Sensasi. Padahal, kapal yang ditenggelamkan oleh marinir itu hanya kapal kecil. Jumlahnya pun cuma tiga, masih bisa dihitung jari. Segitu saja sudah bangga, mbok ya belajar dulu sama yang lebih senior.

Bu Susi, anda perlu belajar dari pendahulu anda di pemerintahan. Hampir sepuluh tahun lalu, ada seorang menteri kordinator yang punya rekam jejak lebih bagus dari anda. Bukan lebih, tapi jauh lebih bagus. Sebut saja namanya, Ical. Ia pengusaha, sama seperti Anda.

Ketika menjabat, Ical juga menghebohkan media Indonesia. Dalam waktu yang yak panjang, Ical, melalui perusahaannya mampu menenggelamkan 16 desa, 3 kecamatan, dan lahan seluas 600 hektar di Sidoarjo. Itu belum termasuk dampak yang dirasakan warga daerah tersebut. Luar biasa, bukan?

Dan hebatnya, Ical bukanlah orang yang suka pamer. Ketika peristiwa penenggelaman terjadi, Ical tak mau disebut sebagai orang yang bertanggungjawab. Baginya ini adalah kehendak Tuhan. tak perlu namanya disebut-sebut di media massa. Beda banget kan sama ibu yang narsis.

Nah Bu Susi, baru nenggelemin 3 kapal aja udah belagak narsis di depan Tivi. Yang nenggelamin bukan ibu atau perusahan ibu pula, tapi marinir. Lah kok bisa-bisanya membanggakan diri dihadapan publik. Malu bu, malu.

Untungnya, kini pak Ical sudah beralih profesi menjadi tukang-pecat-kader-pemberontak. Coba kalau masih jadi menteri, Ibu nggak bakal bisa ngejar rekor dia soal tenggelam-meneggelamkan. 

Atau minimal, Bu Susi perlu belajar sama anak muda asal Jogja bernama Nody Arizona. Lah ya perlu. Karena kak Nody lebih berpengalaman soal tenggelam-menenggelamkan daripada ibu. Ndak percaya, kan? Ya wong awalnya saya juga ndak percaya.

Bayangkan, mas-mas-kalem-ganteng-mirip-rangga-yang-ngaku-jomblo ini ternyata punya rekam jejak menenggelamkan banyak perasaan wanita. Nggak satu-dua perempuan yang ditenggelamkan perasaannya, tapi (konon) puluhan. Luar biasa.

Beruntung, kepala suku mojok.co dapat mencium kejadian ini. Kalau tidak, sulit rasanya membayangkan pemuda harapan bangsa macam kak Nody ini jadi seperti Sitok Srengenge. Alhamdulilah.

Nah, Bu, saran saya anda jangan sok narsis lagi di depan kamera dan menbanggakan pekerjaan sepele macam itu. Toh kelakuan yang anda banggakan tidak bisa dianggap seberapa dengan apa yang dilakukan Ical dan kak Nody. Cuma 3 kapal kecil? Yaelah, Bu.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar