Putus emang nggak ngenakin, begitu kata iklan, tapi bukan
berarti kita boleh berbuat semena-mena. Kebanyakan kaum sakit hati setelah
putus, terlalu mudah lupa apa saja yang sudah diberikan mantan untuk mereka.
Yang mereka ingat hanya rasa sakit, patah hati, lalu membenci. Dan untuk
melampiaskan semuanya, mereka akhirnya terlalu mudah untuk mengumpat dan
menghina para mantan.
Ya, cercaan hinaan kepada mantan sudah menjadi hal lumrah.
Atau bahkan menjadi rukun wajib dalam fase galau setelah putus. Namun, alasan
apapun tentu tidak dapat membenarkan penghinaan yang dilakukan terhadap
seseorang, apalagi kalau orang itu presiden.
Karena itu, saya jelas mendukung keinginan presiden untuk
memasukan pasal karet penghinaan presiden dalam Kitab Undang-undang Hukum
Pacaran, eh Pidana maksudnya. Kenapa begitu, ya jelas karena dihina bukanlah
sesuatu yang menyenangkan, apalagi jika itu dilakukan oleh mantan sendiri.
Kenapa banyak orang yang menolak, ya jelas karena mereka belum move on.
Perlu dipahami, bahwa move on adalah sebuah langkah penting
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah langkah pendewasaan, menerima
segala perbuatan mantan dan membiarkannya hidup bahagia. Biasanya, cuma barisan
mantan yang gagal move on saja, yang tidak pernah suka melihat mantannya
senang. Dikit-dikit kritik, ngumpat, ngehina.
Karenanya segeralah move on. Baik anda yang secara tegas
memutuskan dukungan terhadap pak Jokowi maupun yang masih sakit hati karena
pacarnya jagoannya kalah di pilpres kemarin. Biar bagaimanapun, pak Jokowi
pernah menjadi mantan kalian. Entah itu mantan jagoan, entah mantan lawannya
jagoan. Toh biar bagaimanapun juga, Jokowi pernah memberi harapan pada anda,
meski cuma harapan palsu. Lagipula, mantan tetap manusia, tetap punya hak
asasi.
Biarlah pak Jokowi hidup bahagia sama bu Iriana. Nggak perlu
jelous apalagi mendendam. Toh, kalau kondisi ekonomi ekonomi hari ini kacau
bukan cuma salah pak Jokowi. Bisa jadi, malah gara-gara kalian, barisan sakit
hati, yang dikit-dikit belanja onlen produk dari luar negeri buat nyenengin
gebetan kalian pas Pilkada serentak.
Kalau ya memang mantan ataupun presiden salah, ya diingatkan
saja. Panjatkan doa agar dia segera bertaubat. Kalau mau, bisa ditambah doa
agar balikan. Daripada ngumpatin dia terus, nanti malah dikira masih memendam
rasa sama mantan, ketahuan nggak lakunya.
0 komentar:
Posting Komentar