Bagi para pecinta cerutu, Kota Deli di Sumatera Utara adalah
sebuah tempat yang tak asing bagi mereka. Sekalipun belum pernah ke sana,
mereka biasanya mengetahui Deli karena kota ini adalah salah satu penghasil
tembakau Na oogst terbaik di dunia yang digunakan untuk produksi cerutu. Belum
lagi, sejarah panjang tembakau dan cerutu Deli yang mendunia membuat para
pecinta cerutu hampir pasti mengenal tempat ini.
Kisah antara Deli dan tembakau bermula sejak pemerintahan
kolonial menerapkan tanam paksa kepada petani di Nusantara. Ketika itu, Deli
dikenal salah satunya berkat perkebunan tembakau, yang dirintis oleh pebisnis
Belanda yang kelak mendirikan Deli Maatschappij. Sejak saat itu, perkebunan
tembakau di Deli mulai berkembang.
Pada masa itu, Deli Maatschappij bisa mengekspor tembakau
sekurangnya 207 kg karena izin konsesi penguasaan lahan oleh perusahaan swasta
asing. Kebijakan inio dikeluarkan untuk mendorong produksi komoditas yang
diserap oleh pasar global. Hingga akhirnya, Pada awal abad ke-20 perusahaan itu
merajai pasar, tembakau Deli dikenal sebagai bahan pembungkus cerutu (wraffer)
terbaik dunia.
Perkembangan ini turut mengubah kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Kota Medan (saat itu Deli termasuk dalam wilayah Medan) pun berkembang sebagai
sebagai pusat perdagangan dan pusat pemerintahan di wilayah itu. Tenaga kerja
dari Tiongkok, India, dan Jawa pun didatangkan untuk menyokong perusahaan.
Pada buku berjudul Menjinakkan Sang Kuli, Jan Breman menulis
pada 1873 jumlah kebun tembakau baru 13 dan pada 1876 menjadi 40 kebun. Lalu
dalam buku Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatera 1870-1979,
Ann Laura Stoler melaporkan sudah ada
179 kebun tembakau besar dan kecil tumbuh di Sumatera Timur pada tahun 1889.
Namun memasuki abad 20, perkembangan industri tembakau di
Deli mulai merosot. Sejak tahun 1930an sudah banyak perusahaan yang beralih ke
tanaman lain, dan hal ini menyebabkan produksi tembakau di Deli jadi berkurang.
Pada tahun 1950an, Deli Maatschappij dinasionalisasi oleh pemerintah Republik.
Namun, saat itu perusahaan perkebunan tembakau hanya menyisakan tiga perkebunan
yang masih beroperasi. Kemudian ketiganya beroperasi di bawah PT Perkebunan
Nusantara (PTPN) II.
Meski telah melewati masa jayanya, tembakau Deli masih
menjadi salah satu yang terbaik untuk cerutu. Permintaan pasar dunia terhadap
tembakau ini masih tinggi, meski Deli sendiri belum bisa memenuhi permintaan
pasar tersebut. Kini Deli masih menjadi satu dari tiga penghasil tembakau untuk
pasar cerutu dunia, selain di Jember dan Klaten.
Pernah terbit di Komunitaskretek.or.id
Pernah terbit di Komunitaskretek.or.id
0 komentar:
Posting Komentar