Jauh sebelum Semaun beserta Vereniging Van Spoor-en
Tramwegpersoneel (VSTP) atau serikat buruh kereta api melakukan aksi mogok
bersejarah pada tahun 1923, sudah berdiri sebuah serikat buruh pertama yang
berlokasi di Jawa. Sama seperti VSTP yang sudah begitu dikenal, serikat ini
didirikan oleh para buruh kereta.
Adalah Staatspoorwegen Bond (SS Bond) atau Serikat Personel
Kereta Api Negara yang berdiri pada tahun 1905 di Bandung. SS Bond dapat
diklaim sebagai serikat buruh pertama di Indonesia, walau sebelumnya pada tahun
1897 telah berdiri Nederland Indische Onderwys Genootschap (NIOG) atau serikat
pekerja guru Hindia-Belanda.
Namun NIOG sebagai sebuah serikat pekerja sangat ekslusif
karena hanya beranggotakan para pekerja dan guru yang berasal dari Belanda.
Sementara orang-orang pribumi tidak diperkenankan untuk ikut serta menjadi
bagian dari anggota serikat.
Ini berbeda dengan SS Bond yang walaupun sejak awal
berdirinya, kepengurusan SS Bond dikuasai oleh para buruh asal Belanda. Namun
demikian pada perkembangannya cukup banyak buruh pribumi yang bergabung menjadi
anggota serikat.
Layaknya NIOG, perdebatan mengenai klaim sejarah bahwa ini
adalah serikat buruh pertama juga besar. SS Bond sendiri memiliki nasib sejarah
yang hampir sama seperti NIOG, mati sebelum berkembang.
Salah satu hal yang membuat SS Bond tidak berkembang adalah
ekslusifitas serikat, yang kepengurusannya hanya dipegang oleh orang Belanda,
sementara pribumi yang menjadi anggota juga tidak mempunyai hak suara dan hak
pilih. Dari 1.276 anggota SS Bond, sebanyak 826 orangnya adalah pribumi.
SS Bond sendiri didirikan hanya untuk menggalang persatuan
diantara buruh di lingkungan perusahaan kereta api milik pemerintah. Watak dan
cara pandangnya yang masih konservatif membuatnya tak mampu memberikan
kesadaran bagi pergerakan kaum buruh.
Watak dan gerakan serikat buruh saat itu yang masih
konservatif disebabkan karena semangat pendirian dari serikat tersebut tidak
memiliki motif atau kesadaran ekonomis yang sebenarnya menjadi kesadaran awal
dari sebuah kebutuhan buruh untuk membangun alat perjuangannya, serikat buruh.
Padahal ketikat itu sistem ekonomi kolonial yang dibangun
oleh Belanda menuntut kerja-kerja fisik yang kuat dengan upah harian atau
perjam yang sangat rendah. Tanpa jaminan atau kepastian kerja, yang memaksa
buruh harus berpindah-pindah pekerjaan.
Faktor yang memicu berdirinya semata karena dorongan tumbuh
dan berkembanganya pergerakan buruh di Eropa (Belanda). Pada fase 1860-1870-an,
di Belanda pertumbuhan gerakan buruh cukup pesar yang disebabkan pengaruh dari
gerakan sosial demokrat.
Berbagai faktor tersebutlah yang pada akhirnya membuat SS
Bond tidak pernah berkembang menjadi sebuah serikat buruh yang militan
memperjuangkan hak-hak dari buruh, atau bahkan bicara tentang kemerdekaan dari
penjajahan.
Staatsspoorwegen sendiri adalah nama perusahaan kereta api
yang saat itu beroperasi di Hindia Belanda, Dimana Belanda pada tahun 1870 baru
saja membangun jalur kereta api pertama yang menghubungkan antara Semarang dan
Surakarta, untuk merespon kebutuhan akan peningkatan produksi berbagai industri
yang dibangun penjajah di Nusantara.
Meski begitu, keberadaan SS Bond sendiri tidak bisa
dipandang remeh dalam sejarah gerakan buruh. Keberadaan organisasi ini
terbilang memicu kelahiran VSTP yang kemudian berkembang jauh melebihi
pendulunya. Dari berdirinya kedua serikat buruh kereta api ini, nantinya akan
lahir serikat pekerja dari berbagai sektor lainnya.
Seperti sudah dijelaskan diatas, usia organisasi ini
tidaklah lama. Pada tahun 1912, organisasi ini bubar dan tidak mampu bersaing
dengan serikat-serikat baru yang muncul. Sementara VTSP pada saat itu justru
berkembang sangat pesat. Hampir semua buruh kereta api bergabung di dalam VTSP
termasuk diantaranya adalah anggota SS Bond.
Pada 14 November tahun 1908, para anggota SS Bond yang
kecewa pada organisasinya serta wakil-wakil buruh kereta api lainnya berkumpul
di Semarang dan memproklamasikan perserikatan baru, yakni VSTP. Dengan landasan
dasar yang lebih luas yaitu mengorganisasi semua buruh kereta api tanpa
perbedaan ras, jenis pekerjaan, dan kedudukan di dalam perusahaan.
Memang tidak banyak catatan sejarah yang membahas SS Bond,
namun tetap saja SS Bond menjadi serikat buruh pertama yang berdiri dan menjadi
batu loncatan berdirinya berbagai serikat pekerja pada masa Hindia Belanda.
Tulisan ini pertama kali dimuat di Kabar Buruh
0 komentar:
Posting Komentar