Aditia Purnomo

Terlalu banyak menyesal

Leave a Comment


Dalam keadaan mabuk biasanya orang akan berkata lebih jujur dan tulus. Biasanya perasaan dan kenangan lama hadir dalam keremangan setengah sadar. Ada kenangan yang menyenangkan, ada juga yang tidak. Semua tergantung berapa botol anda menghabiskan sisa malam.

Salah satu dari kejujuran yang biasanya muncul dalam kondisi mabuk adalah penyesalan. Kondisi tidak berdaya dan tinggal menerima resiko karena sebuah pilihan atau keputusan. Saya misalnya, tiba-tiba merasa nelangsa mengingat beberapa penyesalan yang tiba-tiba nongol dalam ingatan.

Seandainya penyesalan bisa datang diawal, alah mabuk aja pakai seandainya. Kalau mau datang diawal ya namanya pendaftaran. Pret.

Seperti mendapat hukuman guru bahasa inggris karena tidak mengerjakan tugas saat SMA, kenangan itu seperti menulis satu persatu penyesalan yang pernah ada. Begini kita-kira tulisannya dalam bahasa inggris yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Saya menyesal tidak sungguh-sungguh belajar matematika saya sekolah. Saya menyesal kerap berkelahi dengan orang tua. Saya menyesal benar-benar berkelahi dengan orang tua saat memilih masuk IPS di SMA. Saya menyesal tidak ikut dalam pencalonan ketua Osis saat sekolah.

Saya menyesal melihat teman tidak naik kelas. Saya menyesal menyia-nyiakan kesempatan untuk berhubungan dengan seseorang. Saya menyesal tidak bisa melakulan regenerasi dengan baik saat di koperasi. Saya menyesal ketika koperasi akhirnya harus ditutup.

Saya menyesal tidak melanjutkan kerja saat lulus sekolah. Saya menyesal tidak melawan orang tua saat tidak diberi izin kuliah di luar kota. Saya menyesal tidak menagih janji seseorang setelah masuk kuliah. Saya menyesal melihat teman-teman yang lain tidak lulus ujian masuk PTN.

Saya menyesal banyak melawan dosen saat awal kuliah. Saya menyesal banyak meninggalkan mata kuliah saat semester awal. Saya menyesal bersikap arogan pada dosen saat awal kuliah. Saya menyesal tidak memikirkan kuliah di masa-masa itu.

Saya menyesal tidak menyelesaikan kuliah saat sekretaris jurusan begitu baik pada saya. Saya menyesal pernah mengkhianati hubungan dengan seseorang. Saya menyesal pernah ikut organisasi lain di luar sekret Institut.



Saya menyesal pernah berpikir untuk tidak lulus. Saya menyesal mengabaikan kebaikan seseorang (2) yang perhatian pada akademik saya. Saya menyesal tidak dapat mempertahankan hubungan dengannya.

Saya menyesal tidak segera menyelesaikan kuliah. Saya menyesal tidak bisa membantu teman menyelamatkan rumahnya. Saya sungguh menyesal melihat tragedi itu.

Saya menyesal mengabaikan lagi kebaikan seseorang pada saya. Saya menyesal kembali menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh seseorang. Saya menyesal pernah membuat orang yang percaya pada saya kecewa. Saya menyesal banyak deadline yang saya lampaui. Saya menyesal pekerjaan saya banyak yang terbengkalai. Dan saya menyesal terlalu banyak menyesal.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar