Dalam sebuah tim, kerja sama antar individu di dalamnya
sangat menentukan nasib tim itu. Sekalipun orang-orang yang ada di tim tersebut
merupakan individu dengan kemampuan luar biasa, selama tak ada kerja sama,
sistem yang dijalankan tim tersebut tak akan berjalan.
Hal macam begini bisa kita lihat di Liverpool pada musim
lalu, misalnya. Siapa yang meragukan kualitas seorang Phil Coutinho atau
Christian Benteke. Mereka adalah pemain bagus yang tidak mampu memaksimalkan
kualitasnya karena sistem yang diciptakan pelatihnya tak berjalan baik. Untungnya,
si pelatih itu sudah diganti.
Kini di bawah asuhan Jurgen Klopp, Liverpool bermain lebih
rapi dengan sistem yang baik. Setiap pemain bahu-membahu menjaga pertahanan,
dan mengikuti skema penyerangan yang sistematis. Tentu semua bisa berjalan
karena ada sistem yang baik dan latihan yang serius.
Perubahan terjadi karena adanya keinginan untuk berkembang. Tentu
sebuah tim dengan sejarah yang hebat seperti Liverpool tidak mau terus berada
di papan tengah. Mereka butuh maju, karenanya sistem harus diubah. Semua harus
bekerja keras untuk mencapai tujuan.
Walau memiliki pemain sekelas Lionel Messi, Sergio Aguero,
atau Angel Di Maria, tim nasional Argentina tetap saja gagal merengkuh gelar
karena kurang baiknya sistem dan kerja sama dalam tim mereka. Biar bagaimanapun,
yang namanya organisasi adalah persoalan kerja sama. Agak sulit meraih
kesuksesan jika cara kerja organisasi masih one
man team saja.
Kegagalan macam tadi bakal terus terjadi selama sistem yang
sudah disepakati dalam tim tidak dijalankan. Kenapa tidak berjalan, bisa karena
sistemnya yang tak cocok, bisa karena tidak ada kekompakan dalam tim, bisa juga
karena individunya tidak mau mengikuti sistem yang ada.
Dan yang terpenting, kegagalan itu akan terus menerus
dilakukan jika tim itu tak pernah menyadari kalau mereka melakukan kesalahan. Tak
pernah menyadari bahwa mereka telah gagal. Dan hal ini adalah yang paling
berbahaya bagi sebuah organisasi.
Apapun penyebabnya, tidak berkembangnya pekerjaan tim adalah
sebuah permasalahan yang harus diselesaikan. Tapi ya kalau individu di tim
tersebut tidak mau memperbaiki timnya, ya apa boleh buat. Toh kenyamanan kadang
lebih penting ketimbang kemajuan. Kalau sudah begini, saya sarankan anda lebih baik
keluar atau bubarkan saja organisasinya.
0 komentar:
Posting Komentar